HFQ TAMAN SORGA

HFQ TAMAN SORGA

Minggu, 26 Oktober 2014

Tabligh Akbar MT Hayyun Fi Qulubina SAW


Assalamualaikum Wr Wb .
Salam Hormat Serta Mahabbah 

HadirilahTabligh Akbar MT Hayyun Fi Qulubina Saw lil Ustadz Ahmad Bin Muhammad Adzhomat Khan

Waktu : sabtu malam minggu , 1 November 2014
Pukul   : 20.00 - 22.30 WIB
Tempat : Masjid Attawwab ( samping tol cakung ) cakung barat Jakarta Timur

Insya Allah akan dihadiri Oleh
Al Ustadz Ahmad Bin Muhammad Adzhomat Khan
Mari kita hadiri undangan yang mulia ini
Jadikanlah hati kita selalu mengingat Allah serta lisan kita mengucap nama Nya
Di iringi dengan sholawat kepada kekasih Nya Muhammad serta aplikasikan sunnah dalam seluruh anggota badan Maka dirimu akan dipenuhi dengan cahaya Allah dan Rasul Nya Muhammad SAW


Jika ingn mengundang Ustadz Ahmad Adzhomat Khan atau

mengambil jadwal Majlis keliling HFQ Malam sabtu bisa hub :
Cp Ust Awwaludin Al Umaro 
*085694296297
*25AF1002


Wassalamualaikum wr wb

4 RAHASIA KETENANGAN HIDUP :

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam hormat dan mahabbah♥ 

4 RAHASIA KETENANGAN HIDUP :

1. Aku yakin bahwa rezekiku tidak tertukar, karena itu hatiku tenang.

2. Aku yakin pahala amal yang ku kerjakan tidak mungkin diberikan kepada orang lain, karena itu aku semangat beribadah.

3. Aku yakin bahwa Allah ta'ala mengawasiku, karena itu aku malu bermaksiat.

4. Aku yakin bahwa mati selalu mengikutiku, karena itu aku selalu siap menghadapinya.

( Kalam al-Imam Hasan al-Bashri R.A )

Semoga rahmat Allah dan kasih sayangnya selalu mewarnai hari-hari anda...


Ustadz Ahmad Bin Muhammad Khan 

Indahnya Husnudzon







Ada Tukang kayu membuat Peti Peti yang bagus berbahan kayu jati 
Mari bersihkan diri dan sucikan hati Jauhkan sifat dengki serta iri hati

Ustadz Ahmad Adzhomat Khan










Ada seorang gadis yang mengontrak rumah bersebelahan dengan rumah seorang ibu miskin dengan 2 anak.

Suatu malam tiba-tiba mati lampu, dengan bantuan cahaya HP dia ke
dapur mau mengambil lilin, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, ternyata anak miskin sebelah rumah.

Anak itu bertanya panik : "Kakak, kamu punya lilin ?"

Dalam hati gadis itu berpikir : JANGAN PINJAMKAN nanti jadi satu kebiasaan,
maka si gadis berteriak, "TIDAK ADA!!".

Saat itulah si anak miskin berkata riang :
"Saya sudah duga kakak tidak punya lilin, Ini ada 2 lilin untuk kakak.

Kami khawatir karena kakak tinggal sendiri dan tidak punya lilin."

Si gadis merasa bersalah, dalam linangan air mata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat dan meminta maaf atas perbuatan yang telah ia perbuat.

Sahabat, janganlah kita mudah berprasangka jelek dan berbagilah. Karena kekayaan tidak tergantung
berapa banyak yang kita punya, akan tetapi kekayaan ialah jikalau kita pandai bersyukur dan saling berbagi dengan seksama.

Allah ta'ala senantiasa akan memberikan yang terbaik meskipun yang baik itu seringkali kita pandang buruk, begitu juga sebaliknya. Karena hanya Allah lah yang mengetahui kebaikan dan keburukan yang sejati, sementara penglihatan, penilaian, dan pengetahuan kita bersifat semu dan terbatas.

Manakib Sultonul Qulub Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa


Ayah saya bernama Fuad Abdurrahman Almusawa, yang lahir di Palembang, Sumatera selatan, dibesarkan di Makkah Al mukarramah, dan kemudian mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang Jurnalistik, yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis, sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian di harian Berita Buana, beliau menjadi wartawan luar negeri selama kurang lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan dimakamkan di Cipanas cianjur jawa barat."




Nama saya Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, saya dilahirkan di Cipanas Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 februari 1973, bertepatan 19 Muharram 1393 H, setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, saya mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur, lalu memperdalam lagi Ilmu Syari?ah Islamiyah di Ma'had Al Khairat, Bekasi Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari'ah ke Ma'had Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun, disana saya mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur'an, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.

saya adalah seorang anak yg sangat dimanja oleh ayah saya, ayah saya selalu memanjakan saya lebih dari anaknya yg lain, namun dimasa baligh, justru saya yg putus sekolah, semua kakak saya wisuda, ayah bunda saya bangga pada mereka, dan kecewa pada saya, karena saya malas sekolah, saya lebih senang hadir majelis maulid Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin Hud Alalttas, dan Majelis taklim kamis sore di empang bogor, masa itu yg mengajar adalah Al Marhum Al Allamah Alhabib Husein bin Abdullah bin Muhsin Alattas dg kajian Fathul Baari.

sisa hari hari saya adalah bershalawat 1000 siang 1000 malam, zikir beribu kali, dan puasa nabi daud as, dan shalat malam berjam jam, saya pengangguran, dan sangat membuat ayah bunda malu.

ayah saya 10 tahun belajar dan tinggal di Makkah, guru beliau adalah Almarhum Al Allamah Alhabib Alwi Al Malikiy, ayah dari Al Marhum Al Allamah Assayyid Muhammad bin Alwi Al Malikiy, ayah saya juga sekolah di Amerika serikat, dan mengambil gelar sarjana di New york university.

almarhum ayah sangat malu, beliau mumpuni dalam agama dan mumpuni dalam kesuksesan dunia, beliau berkata pada saya : kau ini mau jadi apa?, jika mau agama maka belajarlah dan tuntutlah ilmu sampai keluar negeri, jika ingin mendalami ilmu dunia maka tuntutlah sampai keluar negeri, namun saranku tuntutlah ilmu agama, aku sudah mendalami keduanya, dan aku tak menemukan keberuntungan apa apa dari kebanggaan orang yg sangat menyanjung negeri barat, walau aku sudah lulusan New York University, tetap aku tidak bisa sukses di dunia kecuali dg kelicikan, saling sikut dalam kerakusan jabatan, dan aku menghindari itu.

maka ayahanda almarhum hidup dalam kesederhanaan di cipanas, cianjur, Puncak. Jawa barat, beliau lebih senang menyendiri dari ibukota, membesarkan anak anaknya, mengajari anak2nya mengaji, ratib, dan shalat berjamaah.

namun saya sangat mengecewakan ayah bunda karena boleh dikatakan : dunia tidak akhiratpun tidak.

namun saya sangat mencintai Rasul saw, menangis merindukan Rasul saw, dan sering dikunjungi Rasul saw dalam mimpi, Rasul saw selalu menghibur saya jika saya sedih, suatu waktu saya mimpi bersimpuh dan memeluk lutut beliau saw, dan berkata wahai Rasulullah saw aku rindu padamu, jangan tinggalkan aku lagi, butakan mataku ini asal bisa jumpa dg mu.., ataukan matikan aku sekarang, aku tersiksa di dunia ini,,, Rasul saw menepuk bahu saya dan berkata : munzir, tenanglah, sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah jumpa dg ku..,
maka saya terbangun..

akhirnya karena ayah pensiun, maka ibunda membangun losmen kecil didepan rumah berupa 5 kamar saja, disewakan pada orang yg baik baik, untuk biaya nafkah, dan saya adalah pelayan losmen ibunda saya.

setiap malam saya jarang tidur, duduk termenung dikursi penerimaan tamu yg cuma meja kecil dan kursi kecil mirip pos satpam, sambil menanti tamu, sambil tafakkur, merenung, melamun, berdzikir, menangis dan shalat malam demikian malam malam saya lewati,

siang hari saya puasa nabi daud as, dan terus dilanda sakit asma yg parah, maka itu semakin membuat ayah bunda kecewa, berkata ibunda saya : kalau kata orang, jika banyak anak, mesti ada satu yg gagal, ibu tak mau percaya pada ucapan itu, tapi apakah ucapan itu kebenaran?.

saya terus menjadi pelayan di losmen itu, menerima tamu, memasang seprei, menyapu kamar, membersihkan toilet, membawakan makanan dan minuman pesanan tamu, berupa teh, kopi, air putih, atau nasi goreng buatan ibunda jika dipesan tamu.

sampai semua kakak saya lulus sarjana, saya kemudian tergugah untuk mondok, maka saya pesantren di Hb Umar bin Abdurrahman Assegaf di Bukit duri jakarta selatan, namun hanya dua bulan saja, saya tidak betah dan sakit sakitan karena asma terus kambuh, maka saya pulang.

ayah makin malu, bunda makin sedih, lalu saya prifat saja kursus bahasa arab di kursus bahasa arab assalafi, pimpinan Almarhum Hb Bagir Alattas, ayahanda dari hb Hud alattas yg kini sering hadir di majelis kita di almunawar.

saya harus pulang pergi jakarta cipanas yg saat itu ditempuh dalam 2-3 jam, dg ongkos sendiri, demikian setiap dua kali seminggu, ongkos itu ya dari losmen tsb.

saya selalu hadir maulid di almarhum Al Arif Billah Alhabib Umar bin Hud alattas yg saat itu di cipayung, jika tak ada ongkos maka saya numpang truk dan sering hujan hujanan pula.

sering saya datang ke maulid beliau malam jumat dalam keadaan basah kuyup, dan saya diusir oleh pembantu dirumah beliau, karena karpet tebal dan mahal itu sangat bersih, tak pantas saya yg kotor dan basah menginjaknya, saya terpaksa berdiri saja berteduh dibawah pohon sampai hujan berhenti dan tamu tamu berdatangan, maka saya duduk dil;uar teras saja karena baju basah dan takut dihardik sang penjaga.

saya sering pula ziarah ke luar batang, makam Al Habib husein bin Abubakar Alaydrus, suatu kali saya datang lupa membawa peci, karena datang langsung dari cipanas, maka saya berkata dalam hati, wahai Allah, aku datang sebagai tamu seorang wali Mu, tak beradab jika aku masuk ziarah tanpa peci, tapi uangku pas pasan, dan aku lapar, kalau aku beli peci maka aku tak makan dan ongkos pulangku kurang..,

maka saya memutuskan beli peci berwarna hijau, karena itu yg termurah saat itu di emperan penjual peci, saya membelinya dan masuk berziarah, sambil membaca yaasin utk dihadiahkan pada almarhum, saya menangisi kehidupan saya yg penuh ketidak tentuan, mengecewakan orang tua, dan selalu lari dari sanak kerabat, karena selalu dicemooh, mereka berkata : kakak2mu semua sukses, ayahmu lulusan makkah dan pula new york university, koq anaknya centeng losmen..

maka saya mulai menghindari kerabat, saat lebaranpun saya jarang berani datang, karena akan terus diteror dan dicemooh.

walhasil dalam tangis itu saya juga berkata dalam hati, wahai wali Allah, aku tamumu, aku membeli peci untuk beradab padamu, hamba yg shalih disisi Allah, pastilah kau dermawan dan memuliakan tamu, aku lapar dan tak cukup ongkos pulang..,

lalu dalam saya merenung, datanglah rombongan teman teman saya yg pesantren di Hb Umar bin Abdurrahman Assegaf dg satu mobil, mereka senang jumpa saya, sayapun ditraktir makan, saya langsung teringat ini berkah saya beradab di makam wali Allah..

lalu saya ditanya dg siapa dan mau kemana, saya katakan saya sendiri dan mau pulang ke kerabat ibu saya saja di pasar sawo, kb Nanas Jaksel, mereka berkata : ayo bareng saja, kita antar sampai kebon nanas, maka sayapun semakin bersyukur pada Allah, karena memang ongkos saya tak akan cukup jika pulang ke cipanas, saya sampai larut malam di kediaman bibi dari Ibu saya, di ps sawo kebon nanas, lalu esoknya saya diberi uang cukup untuk pulang, sayapun pulang ke cipanas..

tak lama saya berdoa, wahai Allah, pertemukan saya dg guru dari orang yg paling dicintai Rasul saw, maka tak lama saya masuk pesantren Al Habib Hamid Nagib bin Syeikh Abubakar di Bekasi timur, dan setiap saat mahal qiyam maulid saya menangis dan berdoa pada Allah untuk rindu pada Rasul saw, dan dipertemukan dg guru yg paling dicintai Rasul saw, dalam beberapa bulan saja datanglah Guru Mulia Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh ke pondok itu, kunjungan pertama beliau yaitu pd 1994.

selepas beliau menyampaikan ceramah, beliau melirik saya dg tajam.., saya hanya menangis memandangi wajah sejuk itu.., lalu saat beliau sudah naik ke mobil bersama almarhum Alhabib Umar maula khela, maka Guru Mulia memanggil Hb Nagib Bin Syeikh Abubakar, Guru mulia berkata bahwa beliau ingin saya dikirim ke Tarim Hadramaut yaman untuk belajar dan menjadi murid beliau,

Guru saya hb Nagib bin syeikh abubakar mengatakan saya sangat belum siap, belum bisa bahasa arab, murid baru dan belum tahu apa apa, mungkin beliau salah pilih..?, maka guru mulia menunjuk saya, itu.. anak muda yg pakai peci hijau itu..!, itu yg saya inginkan.., maka Guru saya hb Nagib memanggil saya utk jumpa beliau, lalu guru mulia bertanya dari dalam mobil yg pintunya masih terbuka : siapa namamu?, dalam bahasa arab tentunya, saya tak bisa menjawab karena tak faham, maka guru saya hb Nagib menjawab : kau ditanya siapa namamu..!, maka saya jawab nama saya, lalu guru mulia tersenyum..

keesokan harinya saya jumpa lagi dg guru mulia di kediaman Almarhum Hb bagir Alattas, saat itu banyak para habaib dan ulama mengajukan anaknya dan muridnya untuk bisa menjadi murid guru mulia, maka guru mulia mengangguk angguk sambil kebingungan menghadapi serbuan mereka, lalu guru mulia melihat saya dikejauhan, lalu beliau berkata pada almarhum hb umar maula khela : itu.. anak itu.. jangan lupa dicatat.., ia yg pakai peci hijau itu..!,

guru mulia kembali ke Yaman, sayapun langsung ditegur guru saya hb Nagib bin syekh abubakar, seraya berkata : wahai munzir, kau harus siap siap dan bersungguh sungguh, kau sudah diminta berangkat, dan kau tak akan berangkat sebelum siap..

dua bulan kemudian datanglah Almarhum Alhabib Umar maula khela ke pesantren, dan menanyakan saya, alm hb umar maulakhela berkata pada hb nagib : mana itu munzir anaknya hb Fuad almusawa?, dia harus berangkat minggu ini, saya ditugasi untuk memberangkatkannya, maka hb nagib berkata saya belum siap, namun alm hb umar maulakhela dg tegas menjawab : saya tidak mau tahu, namanya sudah tercantum untuk harus berangkat, ini pernintaan AL Habib Umar bin Hafidh, ia harus berangkat dlm dua minggu ini bersama rombongan pertama..

saya persiapkan pasport dll, namun ayah saya keberatan, ia berkata : kau sakit sakitan, kalau kau ke Mekkah ayah tenang, karena banyak teman disana, namun ke hadramaut itu ayah tak ada kenalan, disana negeri tandus, bagaimana kalau kau sakit?, siapa yg menjaminmu..?,

saya pun datang mengadu pd Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin hud Alattas, beliau sudah sangat sepuh, dan beliau berkata : katakan pada ayahmu, saya yg menjaminmu, berangkatlah..

saya katakan pada ayah saya, maka ayah saya diam, namun hatinya tetap berat untuk mengizinkan saya berangkat, saat saya mesti berangkat ke bandara, ayah saya tak mau melihat wajah saya, beliau buang muka dan hanya memberikan tangannya tanpa mau melihat wajah saya, saya kecewa namun saya dg berat tetap melangkah ke mobil travel yg akan saya naiki, namun saat saya akan naik, terasa ingin berpaling ke belakang, saya lihat nun jauh disana ayah saya berdiri dipagar rumah dg tangis melihat keberangkatan saya..., beliau melambaikan tangan tanda ridho, rupanya bukan beliau tidak ridho, tapi karena saya sangat disayanginya dan dimanjakannya, beliau berat berpisah dg saya, saya berangkat dg airmata sedih..

saya sampai di tarim hadramaut yaman dikediaman guru mulia, beliau mengabsen nama kami, ketika sampai ke nama saya dan beliau memandang saya dan tersenyum indah,

tak lama kemudian terjadi perang yaman utara dan yaman selatan, kami di yaman selatan, pasokan makanan berkurang, makanan sulit, listrik mati, kamipun harus berjalan kaki kemana mana menempuh jalan 3-4km untuk taklim karena biasanya dg mobil mobil milik guru mulia namun dimasa perang pasokan bensin sangat minim

suatu hari saya dilirik oleh guru mulia dan berkata : Namamu Munzir.. (munzir = pemberi peringatan), saya mengangguk, lalu beliau berkata lagi : kau akan memberi peringatan pada jamaahmu kelak...!.



maka saya tercenung.., dan terngiang ngiang ucapan beliau : kau akan memberi peringatan pada jamaahmu kelak...?, saya akan punya jamaah?, saya miskin begini bahkan untuk mencuci bajupun tak punya uang untuk beli sabun cuci..

saya mau mencucikan baju teman saya dg upah agar saya kebagian sabun cucinya, malah saya dihardik : cucianmu tidak bersih...!, orang lain saja yg mencuci baju ini..

maka saya terpaksa mencuci dari air bekas mengalirnya bekas mereka mencuci, air sabun cuci yg mengalir itulah yg saya pakai mencuci baju saya

hari demi hari guru mulia makin sibuk, maka saya mulai berkhidmat pada beliau, dan lebih memilih membantu segala permasalahan santri, makanan mereka, minuman, tempat menginap dan segala masalah rumah tangga santri, saya tinggalkan pelajaran demi bakti pada guru mulia membantu beliau, dengan itu saya lebih sering jumpa beliau.
2 tahun di yaman ayah saya sakit, dan telepon, beliau berkata : kapan kau pulang wahai anakku..?, aku rindu..?
saya jawab : dua tahun lagi insya Allah ayah..
ayah menjawab dg sedih ditelepon.. duh.. masih lama sekali.., telepon ditutup, 3 hari kemudian ayah saya wafat..
saya menangis sedih, sungguh kalau saya tahu bahwa saat saya pamitan itu adalah terakhir kali jumpa dg beliau.. dan beliau buang muka saat saya mencium tangan beliau, namun beliau rupanya masih mengikuti saya, keluar dari kamar, keluar dari rumah, dan berdiri di pintu pagar halaman rumah sambil melambaikan tangan sambil mengalirkan airmata.., duhai,, kalau saya tahu itulah terakhir kali saya melihat beliau,., rahimahullah..[/i]

tak lama saya kembali ke indonesia, tepatnya pada 1998, mulai dakwah sendiri di cipanas, namun kurang berkembang, maka say mulai dakwah di jakarta, saya tinggal dan menginap berpindah pindah dari rumah kerumah murid sekaligus teman saya, majelis malam selasa saat itu masih berpindah pindah dari rumah kerumah, mereka murid2 yg lebih tua dari saya, dan mereka kebanyakan dari kalangan awam, maka walau saya sudah duduk untuk mengajar, mereka belum datang, saya menanti, setibanya mereka yg cuma belasan saja, mereka berkata : nyantai dulu ya bib, ngerokok dulu ya, ngopi dulu ya, saya terpaksa menanti sampai mereka puas, baru mulai maulid dhiya'ullami.., jamaah makin banyak, mulai tak cukup dirumah rumah, maka pindah pindah dari musholla ke musholla,. jamaah makin banyak, maka tak cukup pula musholla, mulai berpindah pindah dari masjid ke masjid,

lalu saya membuka majelis dihari lainnya, dan malam selasa mulai ditetapkan di masjid almunawar, saat itu baru seperempat masjid saja, saya berkata : jamaah akan semakin banyak, nanti akan setengah masjid ini, lalu akan memenuhi masjid ini, lalu akan sampai keluar masjid insya Allah.. jamaah mengaminkan..

mulailah dibutuhkan kop surat, untuk undangan dlsb, maka majelis belum diberi nama, dan saya merasa majelis dan dakwah tak butuh nama, mereka sarankan majelis hb munzir saja, saya menolak, ya sudah, majelis rasulullah saw saja,

kini jamaah Majelis Rasulullah sudah jutaan, di Jabodetabek, jawa barat, banten, jawa tengah, jawa timur, bali, mataram, kalimantan, sulawesi, papua, singapura, malaysia, bahkan sampai ke Jepang, dan salah satunya kemarin hadir di majelis haul badr kita di monas, yaitu Profesor dari Jepang yg menjadi dosen disana, dia datang keindonesia dan mempelajari bidang sosial, namun kedatangannya juga karena sangat ingin jumpa dg saya, karena ia pengunjung setia web ini, khususnya yg versi english..

sungguh agung anugerah Allah swt pada orang yg mencintai Rasulullah saw, yg merindukan Rasulullah saw...

itulah awal mula hamba pendosa ini sampai majelis ini demikian besar, usia saya kini 38 tahun jika dg perhitungan hijriah, dan 37 th jika dg perhitungan masehi, saya lahir pd Jumat pagi 19 Muharram 1393 H, atau 23 februari 1973 M.

perjanjian Jumpa dg Rasul saw adalah sblm usia saya tepat 40 tahun, kini sudah 1432 H,

Wallahu a'lam 

Kamis, 23 Oktober 2014

Jadwal Majlis Hayyun Fi Qulubina Saw


Assalamualaikum Wr Wb .
Salam Hormat Serta Mahabbah 

Hadirilah Pengajian Rutin MT Hayyun Fi Qulubina Saw lil Habib Ahmad Bin Muhammad Adzomat Khan
Waktu : Setiap Jumat Malam Sabtu Ba'dha Isya - selesai
Temapat : Sekretariat MT HFQ Jl Kesadaran jembatan item Jakarta Timur
Pembahasan : Kitab Annashohi dinniyah dan Ta'lim Muta'allim

Mari kita hadiri undangan yang mulia ini
Jadikanlah hati kita selalu mengingat Allah serta lisan kita mengucap nama Nya
Di iringi dengan sholawat kepada kekasih Nya Muhammad serta aplikasikan sunnah dalam seluruh anggota badan Maka dirimu akan dipenuhi dengan cahaya Allah dan Rasul Nya Muhammad SAW


Jika ingn mengundang Ustadz Ahmad Adzomat Khan / mengambil jadwal Majlis keliling HFQ Malam sabtu bisa hub Cp Ust Awwaludin Al Umaro 
*085694296297
*25AF1002

Album Nostalgia Ustadz Ahmad Adzhomat Khan







Keutamaan Membaca Sholawat

Berikut ini ialah Fadhilah membaca Sholawat :

Bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam :
" Barang siapa yang bershalawat kepadaku dihari jum'at sebanyak seratus kali, maka akan Allah kabulkan seratus hajatnya, tujuh puluh hajat akhirat dan tiga puluh hajat dunia. Serta Allah perintahkan satu malaikat untuk menyampaikan setiap satu shalawatnya kepadaku dan mengabarkanku akan nama orang yang bershalawat kepadaku, kemudian aku tulis nama orang tadi diselembaran putih dan akan ku berikan kertas tersebut kepadanya nanti pada hari kiamat "
(an-Nawadir lil Imam Ahmad al-Qolyubi hal. 137)

  • Berkata para ulama :
" Seandainya kertas tadi ditimbang dengan seluruh amal kebajikannya yang ia lakukan selama didunia, maka tidak ada harganya dibandingkan kertas tadi karena keberkahan shalawat kepada Sang Baginda shalallahu 'alaihi wasallam "
  • Bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam :
" Perbanyaklah bershalawat kepadaku disetiap hari jum'at, barang siapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, maka dialah yang paling dekat kedudukannya bersamaku disurga "
  • Bersabda Rasululluah shalallahu 'alaihi wasallam :
" Perbanyaklah bershalawat kepadaku dihari jum'at dan malam jum'at, barang siapa yang memperbanyak bershalawat kepadaku didalamnya, maka dia akan ditulis (mendapatkan pahala orang yang syahid) atau diizinkan untuk memberikan syafa'at nanti pada hari kiamat "
  • Bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam :
" Barang siapa yang bershalawat kepadaku dihari jum'at sebanyak seribu kali, maka orang tersebut tidak akan wafat sebelum melihat kedudukannya disurga"
  • Berkata Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallah wajhah :
" Barang siapa yang bershalawat kepada Rasulullah shalallahu 'alahi wasallam dihari jum'at sebanyak seratus kali, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan wajah yang bercahaya bagai bulan purnama "
(al-Lum'ah Fii Khashaishil Jum'ah lil Imam as-Suyuthi hal. 102-103)
Mari kita warnai hari nan mulia dengan bershalawat kepada Nabi tercinta...
Teriring harapan ridha dan syafa'at, serta kasih Allah Tuhan Yang Maha Rahmat...

Majlis Hayyun Fi Qulubina Saw Lil Ustadz Ahmad Adzomat Khan
CP : - Ustadz Awwaludin Al Umaro : 25AF1002
- admin Blog : Thobit MU : 2683E8AE
SEMOGA BERMANFAAT.

APAKAH PAHALA MEMBACA AL-QURAN SAMPAI KEPADA AHLI KUBUR ?

Habib Ali bin Abdurrahman al-Jufri menjawab :
Menurut mayoritas ulama, pahala membaca al-quran sampai kepada mayit. Imam Ahmad bin Hanbal juga berpendapat demikian. Diriwayatkan bahwa ia pernah mengikuti proses penguburan.
Begitu pula Mayoritas ulama Syafi'iyah (ulama madzhab Syafi'i) berpendapat bahwa pahala membaca al-quran sampai kepada ahli kubur. Para ulama Malikiyah dan Hanafiyah juga berpendapat demikian. Perbedaan pendapat sebagian Imam mengenai hal itu berpangkal pada masalah sampai atau tidak suatu pahala kepada ahli kubur. Mengenai kebolehan membaca al-quran dan menghadiahkan pahalanya kepada ahli kubur, tidak ada perbedaan pendapat diantara mereka. Sedangkan mengenai sampai atau tidak pahala tersebut, Mayoritas ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah berpendapat sampai.
Lalu bagaimana dengan ayat ini
"Dan tidaklah ada bagi manusia melainkan apa yang telah ia usahakan."
Apakah maksud yang terkandung dari ayat diatas ?
Ayat ini berbicara tentang syariat umat terdahulu. Persoalan syariat orang sebelum kita menjadi syariat kita atau tidak, ini masih diperselisihkan kalangan ulama ushul. Sesuatu yang masih diperselisihkan tidak sah dijadikan dalil.
Bagaimana pula dengan hadits
"Jika anak cucu adam meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga.... " Menurut kami hadits ini bermakna shahih, tetapi kebanyakan orang salah dalam memahaminya. Kalimat "terputuslah amalnya" tidak sama dengan "terputuslah amal manusia untuknya". Jika kami berpendapat "terputuslah amalnya" itu maksudnya amal seseorang tidak memberi manfaat kepadanya, berarti tidak boleh bersedekah untuknya. Padahal dalam hadits ditegaskan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah, "Ibuku sudah wafat, jika aku bersedekah untuknya, apakah bermanfaat baginya ?"
Beliau menjawab, "Ya, bermanfaat baginya".
Berarti juga tidak ada gunanya dihajikan atau diumrahkan. Padahal Rasulullah pernah ditanya, Bisakah aku hajikan ayahku ?"
Beliau menjawab, "Hajikanlah ayahmu."
"Bisakah aku hajikan ibuku ?"
Beliau menjawab, "Hajikanlah ibumu."
Di samping itu, jika hadits "terputuslah amalnya" tadi diartikan tidak ada amal orang lain yang berguna bagi ahli kubur, lalu apa manfaat shalat jenazah ?
Apakah sekedar main-main ?
Ketahuilah, Allah tidak akan pernah menurunkan syariat yang sia-sia untuk kita. Apakah seorang muslim memperoleh manfaat dari shalat jenazah atau tidak ? Tentu saja, karena kita mendoakannya. Apakah ia memperoleh manfaat dari surah al-Fatihah yang kita baca dalam shalat jenazah ? Tentu saja. Kalau begitu ia dapat memperoleh manfaat dari amal orang lain.
Apalah artinya sabda Rasulullah
"Tidaklah sampai tiga saf dari orang muslim ketika menshalati jenazah muslim, kecuali surgalah bagi jenazah tersebut."
Apakah Sabda Rasulullah hanyalah kalam biasa ?
Ketahuilah beliau tidak berucap karena hawa, melainkan wahyu yang diturunkan kepadanya.
Maksud hadits "Jika anak cucu Adam meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga.... " sebenarnya adalah dorongan agar manusia tidak bergantung kepada amal orang lain. Misalnya, dengan mengatakan, "Aku akan melakukan apa saja yang aku suka, nanti dikuburan aku akan mengabdi kepada Allah."
Ini tidak bisa, karena jika anak cucu Adam telah mati, maka terputuslah seluruh amalnya. Kita mestinya memahami hadits tersebut seperti ini.
Semoga Allah senantiasa memberikan kita pemahaman yang benar, memberikan petunjuk serta menghindarkan kita dari hawa nafsu dan fanatisme dalam keburukan.

MEMBUNUH CICAK.

Cicak, hewan yang sering kita jumpai di rumah dan dimanapun. Terdapat anjuran untuk membunuhnya.

A. Lebih cepat lebih baik.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Barangsiapa yang membunuh cicak pada pukulan pertama maka ditulis baginya seratus kebaikan, jika dia membunuhnya pada pukulan kedua maka dia mendapatkan pahala kurang dari itu, dan bila pada pukulan ketiga maka dia mendapatkan pahala yang kurang dari itu." (HR Muslim : 2240)

B. Diantara sebabnya.
Ummu Syarik radhiyallahu 'anha berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Dan beliau bersabda,
"Dahulu cicak turut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim 'alaihissalam."

(HR Bukhari dan Muslim)

C. Binatang kecil yang jahat.
Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyyallahu 'anhu berkata, Sesungguhnya Nabi shallallahu'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh cicak, dan beliau menyebutnya sebagai fuwaisiq (binatang kecil fasiq).” (HR Muslim: 2238)

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,
“Para ulama sepakat bahwa cicak termasuk hewan kecil yang mengganggu." 

(Syarh Shahih Muslim, 14 : 236)

Sampaikanlah kepada orang lain, maka ini akan menjadi Shadaqah Jariyah pada setiap orang yang Anda kirimkan pesan ini. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka anda juga akan ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat...

SEMOGA BERMANFAAT 

@Hfqsaw
2683E8AE