AMINAH ARTINYA KEAMANAN
Kisah ibu Rasulullah , Sayyidah Aminah binti Wahhab.
Terjemahan petikan kalam al-Habib Umar bin Hafidz.
Diriwayatkan bahawa ketika Aminah binti Wahhab dalam perjalanan dari Madinah ke Mekah, tiba disuatu tempat bernama Abwa’, Siti Aminah jatuh sakit berat yang membawa kepada kematiannya dan di makamkan di situ.
Ummi Sama’ah binti Abi Ruh yang sedang berada bersamanya menceritakan “
Aku telah menyaksikan Aminah binti Wahhab ketika hendak menghembuskan
nafasnya yang terakhir di Abwa’, anaknya Muhammad yang masih kecil
berumur 5 tahun berada di kepala ibunya.
Sebelum sakaratulmaut,
Aminah sempat memandang kepada anak kecilnya dan berkata ‘ Semoga Allah
memberkatimu wahai anakku yang karena kamulah bapakmu terselamat dari
menjadi korban kepada berhala, dengan berkat pertolongan Tuhan
keatasnya, bapakmu ditebus dengan 100 ekor unta sebagai gantian.
Wahai anakku, jika benar seperti apa yang aku lihat dalam mimpi-mimpiku
bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah kepada seluruh makhluk
(disini al-Habib Umar terhenti lalu menangis terisak-isak menahan kerinduan bercampur kesedihan ).
Kamulah yang akan meneruskan agama Nabi Ibrahim dan pembawa cahaya Islam
Wahai anakku, setiap yang hidup pasti mati, dan setiap yang baru pasti
usang. Setiap orang yang tua akan binasa. Aku pun akan menemui ajalku
tapi sebutanku akan kekal. Aku telah meninggalkan kebaikan dan
melahirkan anak yang suci “.
Kemudian Aminah meninggal dunia meninggalkan anak kecilnya yang kemudian dipelihara oleh kakeknya kemudian pamannya.
Al-Habib Umar kemudian dengan tangisan mengatakan, “Memang benar kata
Aminah, kita telah terpisah beribu tahun namun kita masih menyebut
mengenai Aminah.
Setelah kita mendengar kisah ini, sangatlah mengherankan masih ada orang yang bersangka buruk kepada Aminah,
Aminah ini ibunya siapa ?!
(Makna Aminah ialah keamanan).
Kalau bukan karena Aminah , tidak ada seorangpun yang akan memperoleh
keamanan di padang mahsyar nanti karena beliaulah yang melahirkan
pembawa keamanan didunia dan di akhirat.
“Allahumma shalli wa
sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari
wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar