Manaqib
Al Habib Abdul Qodir bin Muhammad Al Haddad Al Hawi ,Yang Di Bacakan Al
Habib Hafidz bin Farid Alaydrus Condet Pada Saat Acara Haul Kemarin.
 |
Guru Ustadz Ahmad Adzhomat Khan |
Al Habib Abdul Qadir bin Muhammad Al Haddad lahir di Jakarta tanggal 31
Desember 1948 M yang bertepatan 1 Robiul Awal 1368 H, sedangkan nasab
beliau Al Habib Abdul Qadir bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Zein
Al Haddad, terus yang tersambung nasab
nya sampai ke Rosululloh Saw, Sedangkan Ibunda beliau Syarifah Hababah
Nur binti Mukhsin bin Muhammad AlAttas, Beliau tumbuh besar dalam
pendidikan Ayah beliau Al Habib Muhammad bin Ahmad Al Haddad dan Ibunda
Beliau Syarifah Hababah Nur binti Mukhsin Al Attas dan dalam lingkungan
keagamaan, lingkungan ilmu dan lingkungan Majelis Ta'lim. Di masa belia,
beliau menimba ilmu dengan Al Walid Al Habib Abdurrahman bin Ahmad
Assegaf ( Bukit Duri ) dan setelah berumur 10 tahun ,beliau berangkat ke
Malang, belajar kepada Al Muhadist Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad
Bilfaqih Malang, Habib Abdul Qadir Al Haddad adalah murid yang paling di
sayangi dan di cintai oleh Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih
,sampai di antara murid nya Al Habib Abdul Qadir Al Haddad yang boleh
masuk ke rumah Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih bertemu dan
bergaul bersama dengan keluarga beliau selayak nya anak beliau, hingga
wafat nya Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih, Al Habib Abdul Qadir
bin Muhammad Al Haddad mengurung dirinya dikamarnya menolak untuk makan
dan minum karna bersedih atas wafat guru nya Al Habib Abdul Qadir bin
Ahmad Bilfaqih ,setelah belajar kepada Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad
Bilfaqih beliau kembali ke jakarta, beliau belajar ilmu kepada ayahnya
Al Habib Muhammad bin Ahmad Al Haddad.
Al Habib Abdul Qadir bin
Muhammad Al Haddad menikah dengan Syarifah Hindun binti Umar bin Ali Al
Haddad dinikahkan oleh Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang,
dari pernikahannya beliau mempunyai 4 orang anak, Syarifah Annisa, Habib
Salim, Habib Isa dan Habib Ismail, setelah mempunyai 4 orang anak ,Al
Habib Abdul Qadir bin Muhammad Al Haddad berangkat ke kota Mekkah untuk
belajar kepada Al Muhadist Al Alamah Al Habib Muhammad bin Alwy Al
Maliky ,Al Habib Muhammad bin Alwy Al Maliky tidak mengetahui bahwa Al
Habib Abdul Qadir Al Haddad telah menikah dan mempunyai 4 orang anak,
karna beliau menikah masih sangat usia yang cukup muda yaitu umur 18
tahun, setelah beberapa lama Al Habib Muhammad bin Alwy Al Maliky
melihat Al Habib Abdul Qadir Al Haddad sering merenung memikirkan anak
isrtrinya di jakarta ,barulah Al Habib Muhammad bin Alwy Al Maliky
mengetahui bahwa Al Habib Abdul Qadir Al Haddad telah menikah dan
mempunyai 4 orang anak, Al Habib Muhammad bin Alwy Al Malikyuntuk Al
melihat keteguhan, kegigihan Al Habib Abdul Qadir Al Haddad dalam
belajar menuntu ilmu maka Al Habib Muhammad bin Alwy Al Maliky
memerintahkan anak istrinya menyusul ke kota Mekkah untuk ikut belajar
dan menimba ilmu di kota mekkah bersama Al Habib Abdul Qadir Al Haddad
maka berangkatlah mereka dan tinggal di kota Mekkah. Ketika beliau
tinggal di kota Mekkah bersama keluarganya beliau,beliau dikarunia kan
anak perempuan yang dikasih nama Syarifah Zahro.
Menjelang
wafat nya Al Habib Muhammad bin Ahmad Al Haddad, selalu berwasiat
disetiap ceramah " Kholifati Ba'di Waladi Abdul Qadir " sedangkan Al
Habib Abdul Qadir Al Haddad masih belajar di Mekkah, Wafat Al Habib
Muhammad bin Ahmad Al Haddad , Al Habib Abdul Qadir masih berada di kota
Mekkah, selang beberapa lama beliau pulang ke jakarta melaksanakan
kewajiban beliau seperti apa yang diperintahkan sang ayah Al Habib
Muhammad bin Ahmad Al Haddad.
Al Habib Abdul Qadir bin Muhammad
Al Haddad memiliki sifat khomul dan waro , menyembunyikan dirinya,
tidak menyukai ketenaran ,tidak menampakan dirinya apa bila hadir di
majelis dan duduk di tempat yang paling belakang ,tidak melihat dirinya
mempunyai pangkat kedudukan ,memandang dirinya rendah, selalu memuliakan
orang sholeh, sangat menyukai tamu ,sehingga banyak tamu yang datang
dari berbagai tempat ke tempat Al Habib Abdul Qadir Al Haddad mereka
datang untuk makan, minum dan menginap ke tempat Al Habib Abdul Qadir Al
Haddad dan beliau senang menerima tamu yang datang ke tempat beliau
dari tholabu ilmu, dari para ulama, fukoro wal masyakin. Al Habib Abdul
Qadir Al Haddad adalah orang yang sangat mengalah ,rela berkorban untuk
orang banyak, tidak pernah menolak jika ada orang yang meminta, tidak
pernah bilang "tidak" di depan orang yang meminta. Beliau sangat
nengedepankan hajat orang lain dari pada hajatnya sendiri ,dari keluarga
dan anak-anaknya.
Al Habib Abdul Qadir Al Haddad selalu mengajarkan
anak-anaknya untuk mengalah ,mengalah dan mengalah. Mengajarkan mereka
untuk hidup zuhud dan memberikan apa yang dimiliki untuk orang lain,
serta menjadi perantara yang baik untuk orang muslim. Beliau adalah
orang yang pemalu dan pendiam, saat di caci beliau diam, saat dimaki
beliau diam ,saat di hina beliau diam, saat dizholimi beliau diam, saat
di ambil hak nya beliau diam namun tiada diam yang lebih bermakna dari
pada diam nya Al Habib Abdul Qadir Al Haddad, diam beliau adalah
nasehat, diam beliau adalah hikmah, diam beliau adalah rahmah, diam
beliau adalah amar ma'ruf ,diam beliau adalah nahi munkar, diam beliau
adalah maaf, diam beliau adalah kesabaran. Beliau menutupi dirinya dan
menjauh dari ketenaran, penuh dengan kesabaran dan selalu berusaha keras
mengikuti jalan orang tua dan para salaf dan Al Habib Abdul Qadir sedih
setiap waktu dan setiap kesempatan selalu mewasiatkan "beginilah wahai
salim jangan kau tambahkan dan jangan kau kurangi" beliau selalu
mengalah dari orang lain dan kepada kerabat dan saudara beliau, tetapi
Alloh Swt selalu memenangkan beliau menjaga dan mengangkat kedudukan
beliau.
Al Habib Abdul Qadir Al Haddad merendah, tapi Alloh Swt
meninggikan beliau, Al Habib Abdul Qadir mengalah tapi Alloh Swt
memenangkan beliau, Al Habib Abdul Qadir menutupi tapi Alloh Swt
menampakan beliau. Dan sekalipun beliau telah belajar di kota Mekkah Al
Habib Abdul Qodir di jakarta pun tetep belajar menimba ilmu kepada Al
Habib Abdulloh Sya'mi Al Attas sampai wafatnya Al Habib Abdulloh Sya'mi
AlAttas. Kemudian Al Habib Abdul Qadir melanjutkan berguru kepada Al
Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf sampai Al Habib Abdurrahman bin
Ahmad Assegaf Wafat. Al Habib Abdul Qadir merasa takut akan dirinya dan
selalu merasa membutuhkan guru untuk membimbing dirinya, semua guru
beliau wafat dalam keadaan ridho kepada Habib Abdul Qodir ,Ibunya
Syarifah Nur wafat dalam keadaan ridho kepada Habib Abdul Qadir. Dan di
saat Al Habib Abdul Qadir bin Muhammad Al Haddad wafat semua muslimin
ridho kepada Al Habib Abdul Qadir. Begitu dalam peninggalan atau bekas
kehidupan beliau.
Sesungguhnya perumpamaan Al Habib Abdul Qadir
bin Muhammad Al Haddad di atas muka bumi adalah seperti yang di katakan
Rosululloh Saw " Sesungguhnya Alloh Swt mempunyai hamba-hamba pilihan,
yang Alloh Swt ciptakan khusus untuk mengurus hajat-hajat manusia Alloh
Swt berjanji demi dirinya, Alloh Swt tidak akan mengangkat mereka dengan
api neraka dan apa bila nanti datang hari kiamat, Alloh Swt akan
dudukan meraka di atas mimbar-mimbar dari cahaya dan mereka berbincang
dengan Alloh Swt ketika manusia sibuk di dalam hisab"
Al Habib
Abdul Qodir bin Muhammad Al Haddad merupakan manusia pilihan Alloh Swt,
tidak ada orang di zaman beliau dari tetangga, saudara , orang-orang
yang dekat maupun orang-orang yang jauh dari beliau dan tidak ada
satupun Pondok Pesantren kecuali disitu ada kebaikkan Al Habib Abdul
Qadir bin Muhammad Al Haddad dan jasa beliau..
Maka ketika beliau
wafat pada hari senin 10 Desember 2012 , orang-orang dari berbagai negri
dan kota datang untuk menghadiri pemakaman beliau, lautan manusia ,isak
tangis dan kesedihan menghantar jenazah Al Habib Abdul Qadir bin
Muhammad Al Haddad untuk menghadap Alloh Swt.
Setelah Wafat Al
Habib Abdul Qadir bin Muhammad Al Haddad, Habib Ahmad bin Muhammad Al
Maliky ( Putra Abuya Sayyid Muhammad bin Alwy Al Maliky ) Bermimpi
dengan Abuya Sayyid Muhammad bin Alwy Al Maliky mengabarkan kepada
seluruh pecinta Al Habib Abdul Qadir Al Haddad, Di Dalam Mimpinya Abuya
Sayyid Muhammad Al Maliky Berkata Bahwa
"La Tahzan, Jangan Bersedih
Ini Adalah Hari Kebahagian Karna Al Habib Abdul Qadir bin Muhammad Al
Haddad Di Sambut Oleh Seluru Ahli Barzah"
Mudah-mudahan Alloh
Swt tidak mengaharamkan keberkahan Al Habib Abdul Qadir bin Muhammad Al
Haddad kepada kita dan semoga anak keturunannya dapat menggantikan
estafet perjuangan Habib Abdu Qadir, dan kita dapat berkumpul nanti
dengan beliau di surganya Alloh Swt.. Aamin
—